Monday, March 3, 2008

Tanpa Judul

Tulisanku di rubrik Coffee Break Tribun Jabar, Minggu 2 Maret, yang juga kuposting di sini dengan judul "Kisah (Para) Penyair Nekat", ternyata mendapat respons dari sang penyair. Respons itu dikirimkan lewat e-mail ke Tribun Jabar. Di sini kuposting respons itu, seadanya (termasuk semua salah ketiknya), berikut ini:

banyak seniman di bandung yang kemudian terlempar dan
tersisihkan dari sejarah sastra,untuk kembali eksis
tentu bukan hal yang mudah,karena berbagai
hal.misalnya tidak berkarya lagi, atau karyanya tidak
bermutu, atau kahayangaya ka euweuh euweuh, jadi
ketika ada seniman lain tetap eksis ia hanya bisa
kumetap lalu caci maki tak keruan.
terimakasih atas resensi buku puisisaya di tribun,
saya sadar bahwa sebuah karya bukan lagi milik
pengranagnya ika sudah berada di tangan pmbaca, tapi
bahayanya kalau pembaca itu kemudian adalah seniman
yang terlemparkan dari sejarah sastra..
sehingga pengetahuannya ttg sastra nol besar, tidak
memahami perkembangan sastra yang tengah berlangsung.
kaciaaaaaaaaan dech...

terimakasih
terimaksih
nuhu
nuhun

matdon
matazibril@yahoo.com

No comments: