Monday, February 4, 2008

Tampil di Majalah Gatra


Kali ini aku tampil di majalah Gatra, edisi 31 Januari-6 Februari 2008, pada rubrik Buku halaman 84, dalam tulisan berjudul Obat Dahaga Rumah Ketidakpastian, hasil wawancara beberapa waktu lalu, dan tentu saja digabung dengan narasumber lain, yakni Langit Kresna Hariadi, E.S. Ito, Asvi Warman Adam, dan lain-lain. Fotoku juga nampang di sana, hasil pemotretan di Taman Ganesha, ITB.
Demikianlah kutipan dari tulisan yang disusun Rita Triana Budiarti itu (tentu saja yang menyangkut diriku, hehehe!):

... "Perang Bubat itu kan terjadi karena kesalahpahaman, multitafsir atas peristiwa sebenarnya," tutur Hermawan, yang wartawan surat kabar Tribun Jabar.
Dalam novelnya, Hermawan menampilkan Dyah Pitaloka, putri Raja Linggabuana dari Kerajaan Sunda Galuh (Pajajaran), sebagai sosok feminis pada masanya. Ia tak hanya rupawan, melainkan juga cendekia yang pandai berdebat.
... Dalam versi Hermawan, Linggabuana ingin Hayam Wuruk menjemput calon istrinya. "Sudah merendahkan diri, masak nggak dijemput?" kata lelaki asal Brebes, Jawa Tengah, itu.
Tapi Hermawan tidak menempatkan Hayam Wuruk sebagai tokoh yang layak divonis bersalah. Biang keladinya justru ambisi Gajah Mada.
... "Hayam Wuruk tidak berani menolak Gajah Mada," Hermawan menambahkan.

Tentu saja itu sekelumit. Tulisan keseluruhan, plus beberapa foto, memakan empat halaman. Pokoknya, tulisan Rita keren deh.

1 comment:

Dasman Djamaluddin,SH,M.Hum said...

PERANG DUNIA III DI MAJALAH GATRA

MENJELANG berbuka hari ini ada berita menarik dari Majalah GATRA No.42, 26 Agustus - 1 September 2010 halaman 94-95 bahwa diramalkan Perang Dunia III akan dimulai pada November 2010 ini yang didahului perang lokal antarnegara tetangga yang kemudian merembet melibatkan banyak negara. Senjata nuklir dan kimia ikut ambil bagian dan menyebabkan kehancuran di hampir semua kehidupan di belahan bumi utara.

Majalah GATRA mengutip ramalan Vangelia Pandeva Dimitrova, peramal tuna netra asal Bulgaria. Vanga, demikian namanya disebut, pernah meramalkan runtuhnya menara kembar World Trade Center di Amerika Serikat oleh "serangan" burung baja. Juga pernah meramalkan gerakan Prestroika di Uni Soviet yang menjadikan "wajah" Rusia berbeda, hingga tenggelamnya kapal selam nuklir kebanggaan Rusia, Kursk, pada tahun 2000.

Ramalan sudah tentu bisa dipercaya atau tidak. Tetapi dengan meningkatnya perlombaan persenjataan yang diramalkan Cina akan tampil sebagai negara super power baru sungguh mencemaskan. Kita masih ingat adanya Perang Dingin antara Amerika dan Uni Soviet. Sekarang nampaknya Perang Dingin atau perang sungguhan akan melibatkan Cina dan Amerika Serikat. Dalam mengantisipasi hal ini, Amerika Serikat akan memanfaatkan nuklir Vietnam menghadapi Cina.

Jika kita berbicara mengenai fakta yang ada, bukan ramalan, maka belanja pertahanan militer Cina tahun 2010 naik menjadi 70,2 miliar dollar AS. Hal ini dikarenakan pada kuartal II tahun ini, ekonomi Cina tumbuh 10,3 persen. Ada adagium yang mengatakan: "Ekonomi maju, militer meningkat."

Akhir Juli lalu Cina menggelar latihan perang di perairan Laut Cina Selatan yang dipersengketakan sejumlah negara. Dalam latihan tersebut, kapal perang dan kapal selam Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Cina melakukan latihan menggunakan peluru tajam dan rudal dengan sejumlah sasaran permukaan. Kapal perang juga menggelar latihan anti-serangan udara.

Yang mengejutkan, sengketa awal Perang Dunia III bisa dipicu klaim lima negara (Cina, Vietnam, Taiwan, Malaysia, dan Filipina) atas wilayah utara Kalimantan. Wow...bukankah Kalimantan itu, menyambung menjadi satu dengan Indonesia?