Friday, January 25, 2008

Perang Bubat di Kupas Tuntas

Sebetulnya ini bukan yang pertama aku (akan) tampil di televisi. Sebelumnya, dua kali aku diajak menjadi salah satu narasumber pada acara Golempang di Bandung TV. Sudah hampir dua tahun lalu, saat bukuku Dyah Pitaloka baru terbit. Yang pertama memang membicarakan buku ini (bersama sastrawan dua Sunda, Etty RS dan Aan Merdeka Permana), dan yang kedua tentang sastra Sunda untuk anak-anak (bersama sastrawan Sunda Dadan Sutisna). Dua-duanya dipandu oleh pengarang Sunda Dian Hendrayana. Acara Golempang disiarkan secara langsung.
Berarti ini kali ketiga aku muncul di televisi. Acaranya Kupas Tuntas, yang bakal disiarkan Trans 7. Tanggal tayangnya belum pasti. Acara ini dipandu Teguh. Temanya adalah Perang Bubat.
Taping-nya (rekaman) dilakukan sore hari ini di Saung Angklung Mang Ujo, Padasuka. Cuaca agak mendung, dan berkali-kali Teguh (adik Arya Gunawan) setengah berdoa: "Jangan hujan dulu, sepuluh menit saja."
Dengan kru sekitar lima atau enam orang, pengambilan gambar (dan suara tentu) berlangsung lancar. Sengaja diambil di tempat terbuka, dengan latar belakang alat musik angklung dan orang-orang yang sedang membuat angklung di sebuah saung.
Teguh menanyai aku sebagai narasumber yang memandang Perang Bubat dari kacamata orang Sunda. Sebelumnya, pendapat dari orang Jawa diminta dari Langit Kresna Hariadi (pengarang novel serial Gajah Mada) dan seorang arkeolog yang aku lupa namanya.
Bagaimana dan seperti apa tayangan acara itu berlangsung, aku sendiri tak sabar untuk melihatnya. Saat rekaman, aku sempat blank sekali. Mudah-mudahan diedit, hehehe.

No comments: